IMUNISASI CAMPAK
A. PENGERTIAN
Campak atau morbili adalah suatu
penyakit infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus morbili
(paramiksovirus) yang bersifat akut dan menular.
Imunisasi campak memberikan kekebalan
aktif terhadap penyakit campak. imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis
pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih.
Imunisasi campak adalah Imunisasi
diberikan pada bayi untuk menghasilkan kekebalan tubuh bayi. Secara medis, bayi
usia 1 tahun yang mendapat imunisasi akan memperoleh kekebalan terhadap
penyakit campak dibanding dengan bayi yang tidak mendapatkan imunisasi.
B. PENYEBAB
Penyebabnya
sejenis virus yang tergolong dalam family Paramixovirus, yaitu genus virus
morbili yang terdapat dalam secret nasofaring dan darah selama prodormal sampai
24 jam setelah timbul bercak-bercak. Cara penularannya adalah dengan droplet
dan kontak langsung.
C. JARINGAN
YANG DISERANG
Jaringan yang biasanya diserang pada
virus morbili adalah pada selaput lendir seperti selaput lendir pada mata,
hidung, dan mulut. Selaput lendir ini biasanya yang pertama kali diserang oleh
virus morbili / campak kemudian bagian lapisan kulit yamg diserang.
D. VAKSIN
Vaksin
Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Vaksin ini berbentuk
vaksin beku kering yang harus dilarutkan dengan aquabidest steril. Vaksin
Campak Tahun 1963 dibuat dua jenis vaksin campak :
1. Vaksin yang berasal dari virus campak yang hidup dan dilemahkan, jangan terkena
sinar matahari.
2. Vaksin yang berasal dari virus campak yang dimatikan (virus campak yang berada
2. Vaksin yang berasal dari virus campak yang dimatikan (virus campak yang berada
dalam
larutan formalin yang dicampur dengan garam alumunium).
• Tiap 0,5 ml mengandung 1000 u virus strain CAM 70, 100 mcg kanamisin, 30 mg
eritromisin.
E. CARA PEMBERIAN
Pemberian diberikan pada umur 9 bulan
ketika antibodi maternal (antibodi anti campak milik Ibu yang masuk ke bayi
ketika masih dalam kandungan) sudah hilang.
Imunisasi
campak yang
kedua diberikan lagi ketika anak masuk SD atau usia anak 6 tahun. Imunisasi
campak diberikan secara subcutan, Walaupun demikian dapat diberikan secara
intramuscular. Sebelum disuntikkan vaksin Campak terlebih dahulu harus
dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan
pelarut aquabidest. Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada
lengan atas, pada usia 9-11 bulan. Dan ulangan (booster) pada usia 6-7 tahun
(kelas 1 SD) setelah cath-up campaign Campak pada anak Sekolah Dasar
kelas 1-6. Vaksin campak yang sudah dilarutkan hanya boleh digunakan
maksimum 6 jam.
F. JADWAL PEMBERIAN
Jadwal
pemberian campak pada bayi umur 9-11 bulan, Imunisasi ulangan diberikan pada
saat anak masuk sekolah usia 6-7 tahun dalam program BIAS. Reaksi KIPI, demam
>39,5 C, biasanya setelah hari ke 5-6 dan berlangsung selama 2 hari. Ruam
timbul pada hari ke 7-10 dan berlangsung selama 2-4 hari.
G.
TARGET PEMBERIAN
Imunisasi diberikan pada bayi untuk
menghasilkan kekebalan tubuh bayi. Secara medis, bayi usia 1 tahun yang
mendapat imunisasi akan memperoleh kekebalan terhadap penyakit campak dibanding
dengan bayi yang tidak mendapatkan imunisasi.
H. CARA KERJA
Adapaun
cara kerja imunisasi campak biasanya dengan cara menyuntikkan atau meneteskan
vaksin ke dalam tubuh bayi. Vaksin yang di berikan ini sebetulnya adalah
sejenis kuman atau bakteri yang telah di lemahkan. Ketika, kuman tersebut masuk
ke dalam tubuh bayi, maka bayi akan bereaksi dengan membentuk antibodi sendiri
untuk melawan kuman tersebut. Jadi dengan di beri imunisasi, sebetulnya adalah
memacu sistem tubuh bayi untuk memproduksi kekebalan tubuhnya, sehingga, ketika
suatu saat nanti bayi benar-benar terserang oleh kuman yang sebenarnya, tubuh
bayi telah memiliki antibodi untuk melawannya.
I.
EFEK SAMPING
Hingga 15% pasien dapat mengalami
demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah
vaksinasi. Terjadinya Encephalitis
setelah vaksinasi pernah dilaporkan yaitu dengan
perbandingan 1 kasus per 1 juta dosis yang diberikan.
J.
KONTRA INDIKASI
Terdapat beberapa kontraindikasi
yang berkaitan dengan pemberian vaksin campak. Walaupun berlawanan penting
untuk mengimunisasi anak yang mengalami malnutrisi. Demam ringan, infeksi
ringan pada saluran nafas atau diare, dan beberapa penyakit ringan lainnya
jangan dikategorikan sebagai kontraindikasi. Kontraindikasi terjadi bagi
individu yang diketahui alergi berat terhadap kanamycin dan erithromycin.
Karena efek vaksin virus campak hidup terhadap janin belum diketahui,
maka wanita hamil termasuk kontraindikasi.
Individu Pengidap Virus Hiv (Human Immunodefficiency Virus). Vaksin Campak kontraindikasi terhadap individu-individu yang mengidap penyakit immune deficiency atau individu yang diduga menderita gangguan respon imun karena leukimia, lymphoma atau generalized malignancy. Bagaimanapun penderita HIV, baik yang disertai gejala ataupun tanpa gejala harus diimunisasi vaksin campak sesuai jadual yang ditentukan ( Dinkes Prov Jatim, 2005 ).
K.
CARA PENYIMPANAN
Vaksin
Campak beku-kering harus disimpan pada suhu dibawah 8ºC (kalau memungkinkan di
bawah 0ºC) sampai ketika vaksin akan digunakan. Tingkat stabilitas akan lebih
baik jika vaksin (bukan pelarut) disimpan pada suhu-20ºC. Pelarut tidak boleh
dibekukan tetapi disimpan pada kondisi sejuk sampai dengan ketika akan
digunakan. Vaksin harus terlindung dari sinar matahari.
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani,
Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan.
Jakarta : Trans Info Media
Supartini,
Yupi. 2002. Konsep Dasar Keperawatan
Anak. Jakarta : EGC
TUGAS KEPERAWATAN ANAK
1
IMUNISASI CAMPAK
Disusun
Oleh :
Kelompok IV
1. Fitria Nida 2.11.036
2. Ibranu
Asfuri 2.11.045
3.
Ina Tricahyani 2.11.050
4. Lia
Anggraeni 2.11.059
5. Ninda Suci 2.11.069
6. Quen Nur 2.11.078
7. Rocha Ananda 2.11.084
8. Rudiyanto 2.11.087
9. Septina
Elly 2.11.091
10. Siti Zulaikah 2.11.097
PRODI D III KEPERAWATAN
STIKES TELOGOREJO SEMARANG
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar